Babinsa Desa Karangsono Bantu Wujudkan Kemandirian Pangan Melalui Pembuatan Pupuk Organik dari Kotoran Sapi

golekinfodotcom
By -
0

golekinfo | Demak, 19 Mei 2025 — Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani, Babinsa Desa Karangsono, Sertu Ahmad Muslih, aktif membantu Kelompok Tani Sido Makmur dalam pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi. Kegiatan ini berlangsung di areal pembuatan pupuk organik milik kelompok tani tersebut, yang berlokasi di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Menurut Sertu Ahmad Muslih, pupuk merupakan komponen vital dalam pertanian, berfungsi sebagai sumber zat hara yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Ia menegaskan bahwa pembuatan pupuk organik dari limbah ternak ini adalah bagian dari program kemandirian pangan yang sedang digalakkan oleh pemerintah.


“Proses pembuatan pupuk kompos organik ini menggunakan tanah bekas kotoran sapi dicampur dengan sekam padi dan EM4, yaitu mikroorganisme dekomposer. Dengan proses fermentasi ini, kotoran sapi dapat diubah menjadi pupuk yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tanah,” ujar Sertu Ahmad.

Ia menjelaskan, proses fermentasi dengan bantuan bakteri EM4 tidak hanya membantu mengolah limbah menjadi pupuk yang ramah lingkungan, tetapi juga mampu menekan biaya produksi petani. “Sampah kotoran sapi yang diolah dengan EM ini mampu menjadi pupuk organik yang berkualitas, bahkan manfaatnya tidak kalah dengan pupuk kimia,” tambahnya.


Selain memberikan edukasi dan pelatihan, Babinsa juga turut membantu proses pembuatan pupuk dari bahan organik tersebut. Ia berharap, kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran petani akan pentingnya penggunaan pupuk organik dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendukung keberlanjutan pertanian di desa.

Kepala Kelompok Tani Sido Makmur menyambut positif langkah yang dilakukan Babinsa tersebut. Mereka berharap, dengan adanya inovasi ini, petani dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan pupuk dan memperbaiki kualitas tanah secara alami.


Kegiatan ini menjadi contoh nyata sinergi antara aparat pertahanan dan petani dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan dan kemandirian pangan di Kabupaten Demak. (Sunarko S.)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)