Warga Temukan Jenazah Lansia di Bendungan Desa Nyamat, Polisi Selidiki Penyebab Meninggal

golekinfodotcom
By -
0

golekinfo | Tengaran — Seorang warga yang tengah memancing di sekitar aliran sungai Desa Nyamat, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, mendadak dikejutkan oleh penemuan sesosok jenazah seorang pria lansia yang tersangkut di tepi bendungan. Penemuan tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, dan langsung menjadi perhatian warga setempat serta aparat kepolisian.


Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy SIK, MSi, membenarkan kejadian ini. "Benar bahwa ada penemuan jenazah seorang laki-laki lansia di wilayah Desa Nyamat, Kecamatan Tengaran, sekitar pukul 17.00 WIB. Penemuan pertama kali dilakukan oleh warga dari Kota Salatiga," ujarnya.

Menurutnya, setelah mendapatkan laporan, petugas dari Polsek Tengaran yang dibantu oleh unit Inafis dan tim medis dari Puskesmas Tengaran segera melakukan penanganan di lokasi. Dua saksi, yakni warga Salatiga bernama Maryono (45 tahun) dan Bejo (73 tahun), yang kebetulan sedang memancing di sekitar tempat penemuan, turut memastikan keberadaan jenazah tersebut.


"Setelah memastikan bahwa yang ditemukan adalah jenazah seorang lansia laki-laki, mereka langsung melaporkannya ke Polsek Tingkir Kota Salatiga karena lokasi penemuan berada di perbatasan antara Kecamatan Tengaran dan Kota Salatiga," tambah Kapolres.


Kapolsek Tengaran, AKP M. Budiyono SH, MH, menerangkan bahwa jenazah kemudian dibawa ke balai desa setempat untuk dilakukan pemeriksaan. Berdasarkan identifikasi sementara, korban diketahui bernama Asri (88 tahun), warga Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.


Keluarga korban yang dihubungi mengakui bahwa jenazah tersebut adalah anggota keluarganya. "Anak korban, saudari Sayidah (39 tahun), meyakini bahwa jenazah yang ditemukan adalah ayah kandungnya. Menurut keterangan anak korban, ayahnya terakhir terlihat sekitar pukul 13.00 WIB," jelas Kapolsek.

Hasil pemeriksaan luar dari tim medis Puskesmas Tengaran tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaan sementara, korban meninggal karena terpeleset saat beraktifitas di sungai. "Dari keterangan keluarga dan tetangga, korban sering beraktivitas di sekitar sungai yang dekat rumahnya. Diduga, saat beraktivitas tersebut, korban terpeleset dan terseret arus sungai sejauh kurang lebih 1 kilometer dari titik terakhir korban terlihat," ungkap AKP M. Budiyono.


Sesuai permintaan keluarga, jenazah tidak dilakukan autopsi dan langsung diserahkan kepada keluarga dengan disaksikan perangkat desa setempat melalui surat pernyataan.


Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi untuk memastikan penyebab kematian dan memastikan tidak ada unsur lain yang terkait. Pihak berwenang mengimbau warga agar tetap berhati-hati saat beraktivitas di sekitar aliran sungai, terutama selama musim penghujan yang rawan menyebabkan kejadian serupa.(Jk_Zed)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)