golekinfo | Semarang – Ketahanan ekonomi Jawa Tengah menghadapi berbagai tantangan di tengah ketidakpastian ekonomi global menjadi topik utama dalam diskusi interaktif bertajuk "Ketahanan Ekonomi Jateng di Masa Sableng", Rabu (16/7/2025). Acara yang digelar di Gedung Merah Putih Lt. 10 Kantor BPKAD Provinsi Jawa Tengah ini diselenggarakan atas kerja sama Bank Jateng, Sekretariat DPRD Jateng, dan Forum Wartawan Pemprov-DPRD Jateng (FWPJT).
Dalam diskusi tersebut, sejumlah narasumber menyoroti berbagai aspek yang mempengaruhi ketahanan ekonomi daerah. Anggota Komisi B DPRD Jateng, Ferry Wawan Cahyono, menegaskan perlunya sinergi kebijakan lintas sektoral guna memperkuat daya tahan ekonomi daerah. “Jawa Tengah masih rentan terhadap krisis global, terutama karena struktur ekonominya yang bergantung pada industri padat karya dan UMKM mikro,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Zulkifli Gayo menegaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen harus dicapai untuk menghindari jebakan negara berpendapatan menengah (*middle income trap*). Ia menyatakan, pembangunan harus berbasis pada transformasi ekonomi dan peningkatan produktivitas wilayah.
Selain itu, Teddy Agung Tirtayadi, Ketua Umum BPD HIPMI Jateng, mengingatkan pentingnya kolaborasi antara industri dan sentra Industri Kecil Menengah (IKM). Ia menekankan bahwa penguatan kemitraan dan pembentukan *sentra IKM hidup* menjadi kunci agar pelaku usaha kecil menengah bisa naik kelas dan bersaing di pasar global.
Di sisi lain, Guru Besar Ilmu Ekonomi UNDIP, Prof. Akhmad Syakir Kurnia, menambahkan bahwa ketahanan ekonomi harus dilihat dari kapasitas daerah dalam beradaptasi dan pulih dari guncangan struktural. “Bukan sekadar pulih, tetapi harus bertransformasi menjadi lebih tangguh dan inklusif,” ujarnya.
Diskusi ini diharapkan menjadi ruang refleksi dan strategi bersama dalam menghadapi tantangan ekonomi Jateng ke depan. Sinergi antara legislatif, birokrasi, akademisi, pelaku usaha, dan komunitas menjadi kunci utama dalam memperkuat fondasi ekonomi daerah yang tangguh dan berkelanjutan.
Posting Komentar
0Komentar