zmedia

Gus Yasin dan warga sholawat bersama di desa plumbon

 

golekinfo kabupaten Semarang. Angin malam Desa Plumbon, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, berhembus lembut. Ratusan lampu sorot menerangi lapangan desa yang penuh sesak. Ribuan orang dari berbagai penjuru—Klaten, Kendal, Boyolali, hingga sekitar Semarang—duduk beralaskan tikar seadanya. Mereka datang bukan untuk pesta meriah, melainkan untuk sesuatu yang lebih khidmat: berselawat bersama di peringatan HUT ke-80 RI yang dirangkai dengan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Di panggung utama, Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf dari Pekalongan berdiri dengan jubah putihnya. Hadrah Az Zahir bersiap mengiringi. Namun, justru Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, yang mencuri perhatian lebih dulu. Tanpa pidato panjang, ia langsung menyapa jamaah dengan bahasa sederhana yang akrab di telinga.

“Katanya sudah nunggu lama kok malah pada diam. Mana suaranya? Apa kanyepen (kedinginan)? Mau request apa? Ya sudah dimulai saja,” ucapnya, membuat ribuan hadirin tertawa ringan, lalu serempak berselawat lebih lantang.

Malam itu, Gus Yasin bukan sekadar pejabat. Ia turun dari panggung, berjalan di antara barisan jamaah. Saat ia melepas peci hitam dari kepalanya dan menyerahkannya kepada seorang jamaah asal Klaten bernama Mudasir, suasana mendadak penuh haru.

Mudasir, dengan mata berbinar, merangkul peci itu seakan merangkul doa. “Harapannya bisa membawa berkah untuk saya dan keluarga,” katanya lirih, sembari memamerkan peci itu kepada kawan-kawannya sesama Zahir Mania. Senyumnya tak pernah lepas malam itu.

Sebelum selawat dilantunkan, Habib Ali mengangkat kedua tangannya, memanjatkan doa untuk negeri. Suaranya bergetar, menembus hati yang mendengarnya. “Semoga dengan mencintai selawat, Indonesia dijauhkan dari balak, permusuhan, dan perpecahan. Semoga yang hadir semakin beriman, diberikan keberkahan ekonomi, keluarga, dan kesehatan,” ucapnya.

Di Desa Plumbon malam itu, selawat menjadi bahasa persaudaraan. Ia menyatukan pemimpin dan rakyat, doa dan harapan, cinta Rasul dan cinta tanah air—dalam lantunan yang terus menggema hingga dini hari.

Posting Komentar untuk "Gus Yasin dan warga sholawat bersama di desa plumbon"