Golekinfo|JAKARTA — Pasar emas dunia kembali memecahkan rekor. Pada perdagangan Asia, Selasa (16/9/2025), harga emas melesat mendekati level psikologis US$3.700 per ons, tertinggi sepanjang sejarah. Lonjakan ini terjadi seiring ekspektasi investor bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada akhir pekan ini, ditambah dolar AS yang kian melemah dan imbal hasil Treasury yang merosot.
Data perdagangan menunjukkan, emas spot naik tipis menjadi US$3.679,2 per ons pada pukul 21:43 ET (01:43 GMT), setelah sempat menyentuh puncak rekor US$3.689,32 di sesi awal. Sementara kontrak berjangka emas AS untuk Desember tercatat stabil di US$3.719,20 per ons.
Taruhan Besar Menanti The Fed
Reli emas kali ini bukan tanpa alasan. Pasar keuangan global semakin yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin dalam pertemuan 16–17 September, pemangkasan pertama sejak Desember 2024. Harapan pelonggaran kebijakan moneter ini membuat investor berbondong-bondong masuk ke aset lindung nilai.
“Pasar sudah menaruh taruhan kuat pada penurunan suku bunga. Emas mendapat momentum karena investor melihat peluang untuk mengamankan aset mereka di tengah ketidakpastian global,” ujar seorang analis pasar komoditas di Singapura.
Dolar Melemah, Safe Haven Bersinar
Selain faktor suku bunga, pelemahan dolar AS yang kini berada di level terendah dalam sepekan menjadi katalis tambahan. Dolar yang lebih murah membuat emas, yang diperdagangkan dalam denominasi dolar, lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lain.
Tidak hanya itu, perkembangan politik di Washington turut mempertebal daya tarik emas sebagai safe haven. Senat AS resmi mengonfirmasi Stephen Miran, penasihat ekonomi Donald Trump, sebagai anggota Dewan Gubernur The Fed. Investor membaca langkah ini sebagai sinyal bahwa bank sentral bisa menghadapi tekanan politik lebih besar agar kebijakannya selaras dengan arah Gedung Putih.
Drama Politik di Washington
Situasi kian rumit ketika pengadilan banding AS memblokir upaya Presiden Trump untuk menyingkirkan Gubernur Fed Lisa Cook. Keputusan ini memastikan Cook akan tetap hadir dalam pertemuan The Fed pekan ini. Namun, Trump diperkirakan tidak tinggal diam dan bakal membawa kasus ini ke Mahkamah Agung.
Drama politik di jantung kekuasaan Amerika inilah yang membuat emas semakin bersinar. Investor melihat logam mulia bukan sekadar aset, melainkan “jangkar ketenangan” di tengah badai ketidakpastian global.
Simbol Kekhawatiran dan Harapan
Di balik deretan angka dan grafik, kenaikan emas mencerminkan dua hal: kekhawatiran sekaligus harapan. Kekhawatiran akan arah kebijakan moneter yang kian politis, dan harapan bahwa pelonggaran suku bunga bisa memberi napas bagi ekonomi dunia yang sedang lesu.
Bagi investor kecil hingga bank sentral, emas kini kembali dipandang sebagai benteng terakhir. Di pasar yang terus bergejolak, logam kuning itu tidak hanya menjadi komoditas, tapi juga simbol bertahannya keyakinan.
Posting Komentar untuk "Harga Emas Dunia Sentuh Rekor US$3.700 per Ons Jelang Keputusan The Fed"