zmedia

Kampung Seni Borobudur Rayakan Usia Pertama dengan Wayang dan Ekosistem Berkelanjutan

 


Dok.humasteaterlingkar

Golekinfo.com | MAGELANG Pengelolaan kawasan Borobudur kian diarahkan pada prinsip keberlanjutan. PT Taman Wisata Borobudur (TWB) menempatkan Kampung Seni Borobudur (KSB) sebagai simpul penting pengembangan destinasi wisata hijau yang berpadu dengan ekspresi budaya.


Direktur PT TWB Mardijono Nugroho mengatakan, pemanfaatan energi ramah lingkungan menjadi fondasi utama penataan kawasan. Menurut dia, KSB dirancang bukan sekadar ruang seni, melainkan model kawasan wisata masa depan.


“Kampung Seni Borobudur tidak hanya estetik, tetapi juga futuristik. Seluruh infrastruktur menggunakan sistem kabel bawah tanah sehingga lanskap terlihat bersih dan tertata. Penambahan panel surya serta penanaman pohon hari ini memperkuat ekosistem hijau Borobudur,” ujar Mardijono.



Ia menambahkan, pendekatan tersebut bertujuan menjaga keseimbangan antara pelestarian kawasan, kenyamanan pengunjung, dan tanggung jawab ekologis. Borobudur, kata dia, tidak cukup hanya diposisikan sebagai tujuan wisata, tetapi juga ruang pembelajaran tentang harmoni manusia dan lingkungan.


Komitmen itu ditandai dalam rangkaian peringatan hari ulang tahun pertama Kampung Seni Borobudur. PT TWB menggelar kirab budaya dan pertunjukan wayang kulit bertajuk Borobudur Mawayang dengan lakon Sang Rahvana, yang dipentaskan di Pendopo Kampung Seni Borobudur.


Pagelaran ini melibatkan budayawan Ki Sujiwo Tejo dan Ki Sindhunata G.W. bersama dalang lintas generasi hasil kolaborasi dengan Teater Lingkar Semarang. Pertunjukan tersebut dirancang untuk menghadirkan kembali wayang sebagai medium refleksi sosial yang relevan dengan zaman.



“Kami ingin wayang tidak hanya hadir sebagai tontonan, tetapi juga tuntunan. Kolaborasi lintas generasi ini menjadi upaya merawat narasi luhur pewayangan sekaligus mendekatkannya pada publik yang lebih luas,” kata Mardijono.


Pertunjukan Borobudur Mawayang: Lakon Sang Rahvana akan digelar pada Jumat, 12 Desember 2025, mulai pukul 15.30 WIB, di Pendopo Kampung Seni Borobudur, Jalan Medang Kamulan, Kujon, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.



Lakon Sang Rahvana menempatkan Rahwana sebagai figur kompleks—Raja Alengka Diraja yang rela menempuh jalan ekstrem demi kejayaan negerinya. Seluruh saudara dan anak-anaknya telah gugur dalam perang Brontoyudo Palwogo-Kolo melawan bangsa kera. Di tengah kehancuran itu, Rahwana masih harus menghadapi Sri Rama Wijaya dan hasratnya mempersunting Sinta. Kisah ini dihadirkan kembali di Borobudur, mengajak penonton menimbang ulang batas antara ambisi, pengorbanan, dan kepemimpinan.


Melalui perayaan ini, Kampung Seni Borobudur memosisikan diri sebagai ruang temu antara agenda hijau dan kebudayaan—tempat di mana warisan masa lalu dibaca ulang, dan masa depan dirancang dengan kesadaran ekologis.

Posting Komentar untuk "Kampung Seni Borobudur Rayakan Usia Pertama dengan Wayang dan Ekosistem Berkelanjutan"