zmedia

Bupati Demak Tegaskan Pembangunan Tol Semarang–Demak Bukan Solusi Tunggal Atasi Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa

golekinfo | Semarang – Bupati Demak, dr. Hj. Estianah, S.E., menegaskan bahwa pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak bukanlah satu-satunya solusi untuk mengatasi masalah banjir rob yang rutin melanda pesisir utara Jawa, terutama wilayah Kabupaten Demak. Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi penanganan banjir di wilayah Pantura Jawa Tengah yang berlangsung di Gedung Gubernur Jawa Tengah, Senin (26/5).


Rapat yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Luthfi, ini dihadiri sejumlah pejabat penting seperti Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, anggota DPR RI dari Komisi V Sriyanto Saputro, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Fikri Abdurachman, perwakilan Badan Pembiayaan Jalan Nasional (BBJN), Satker Tol Semarang–Demak, serta kepala daerah dari sejumlah wilayah terdampak seperti Pemalang, Grobogan, dan Kota Semarang.


Gubernur Luthfi dalam arahannya menekankan pentingnya pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif dalam penanganan banjir rob yang semakin meluas. Ia menyatakan, “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus bekerja sebagai sebuah tim karena ada hal-hal krusial yang harus segera ditindaklanjuti.”


Sementara itu, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Sriyanto Saputro, menyoroti urgensi percepatan penanganan rob yang berdampak langsung pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat pesisir. Ia menyampaikan bahwa pemerintah pusat tengah menyiapkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang Infrastruktur Daerah sebagai payung percepatan penanganan persoalan strategis, termasuk banjir rob.


Di sisi lain, Kepala BBWS Pemali Juana Fikri Abdurachman menyatakan bahwa pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak dirancang sebagai infrastruktur multifungsi yang juga berfungsi sebagai tanggul laut. Ia menegaskan, “Infrastruktur ini diharapkan mampu mengurangi banjir rob sekaligus mendukung pembangunan ekonomi di wilayah pesisir.”

Namun, Bupati Demak, Esti'anah, mengingatkan bahwa proyek tol tidak mencakup seluruh wilayah terdampak rob. Ia menyebutkan bahwa pihaknya telah mengusulkan pembangunan tanggul tambahan di area yang belum terlindungi, termasuk menghidupkan kembali akses jalan kabupaten yang selama ini terendam banjir rob. Ia menyampaikan, “Usulan ini masih menunggu dukungan pendanaan dari pemerintah pusat.”


Selain itu, Esti'anah menyoroti keterbatasan anggaran daerah sebagai hambatan utama dalam merealisasikan proyek-proyek penanganan banjir rob. Ia juga mengusulkan normalisasi Sungai Dombo dan Sungai Manyaran, dua sungai yang sering meluap dan menyebabkan banjir di Kecamatan Sayung, sebagai langkah strategis.


Usulan tersebut mendapat dukungan dari Wakil Gubernur Taj Yasin, yang menyatakan, “Ada beberapa sungai yang menjadi prioritas penanganan. Kita akan dorong agar ini segera ditindaklanjuti.”


Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi lintas sektor guna penanganan banjir rob di Pantura secara terpadu, sistematis, dan berkelanjutan. Penanganan masalah ini diharapkan tidak hanya mengandalkan satu solusi, melainkan melalui kombinasi pembangunan infrastruktur, pengelolaan sungai, dan dukungan pendanaan yang memadai dari pusat.(Sunarko S.)

Posting Komentar untuk "Bupati Demak Tegaskan Pembangunan Tol Semarang–Demak Bukan Solusi Tunggal Atasi Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa"