Demak Raih Rekor MURI untuk Kelima Kalinya, Kirab Prajurit Bintoro Jadi Sorotan

golekinfodotcom
By -
0

golekinfo | Demak, 6 Juni 2025 — Kabupaten Demak kembali mencatatkan sejarah dengan meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kelima kalinya dalam empat tahun terakhir. Kali ini, prestasi tersebut diraih melalui perayaan Grebeg Besar yang diikuti oleh 594 orang berbusana prajurit Bintoro dalam sebuah kirab yang spektakuler.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala MURI Semarang, Ari Andriani, kepada dr. Zaky Maardi selaku perwakilan Pemkab Demak, di sela acara yang berlangsung di Kadilangu. Piagam penghargaan bernomor 12222/R.MURI/VI/2025 tersebut diterima dengan penuh rasa bangga dan antusiasme.


Dalam sambutannya, Ari Andriani menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Demak atas inovasi dan komitmen dalam melestarikan budaya lokal. “Demak selalu mampu memecahkan rekor MURI setiap tahunnya, ini menunjukkan bahwa perayaan Grebeg Besar bukan sekadar tradisi, tetapi juga simbol kebersamaan dan rasa syukur masyarakat,” ujarnya.

Lebih jauh, Ari menambahkan bahwa meskipun awalnya hanya direncanakan untuk 522 prajurit, namun pada pelaksanaannya jumlah peserta yang berbusana Bintoro melonjak menjadi 594 orang. Hal ini menandakan semangat dan antusiasme masyarakat Demak yang tinggi terhadap warisan budaya tersebut.


Sementara itu, Plh Bupati Demak, Muhammad Badruddin, M.Pd., mengungkapkan rasa bangga atas kolaborasi seluruh unsur masyarakat dan perangkat daerah yang telah mendukung suksesnya perayaan Grebeg Besar. “Ini adalah bukti bahwa sinergi dan kekompakan mampu menghadirkan perayaan yang spektakuler sekaligus memperkuat identitas budaya kita,” katanya.

Grebeg Besar sendiri merupakan tradisi yang sarat makna dan menjadi identitas budaya Demak. Melalui perayaan ini, masyarakat diingatkan untuk terus melestarikan dan menjaga warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.


Dengan keberhasilan ini, Demak semakin dikenal sebagai kota yang gemar berinovasi dalam pelestarian budaya lokal, sekaligus menegaskan posisinya sebagai pusat tradisi dan kebanggaan masyarakat Jawa Tengah.(Sunarko S.)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)