Laka Arung Jeram di Sungai Tuntang, Satu Penumpang Meninggal Dunia

golekinfodotcom
By -
0

golekinfo  | Ungaran – Peristiwa nahas terjadi saat kegiatan arung jeram yang dilakukan oleh sekelompok wisatawan di Sungai Tuntang, Kabupaten Semarang. Seorang pria berusia 31 tahun, Angga Joko, warga Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, ditemukan meninggal dunia setelah perahu karet yang ditumpanginya terbalik dan terseret arus.


Peristiwa ini bermula saat rombongan yang terdiri dari lima orang dan satu pemandu berangkat dari Base Camp Rafting di Desa Sambirejo (18/5), Kecamatan Bringin, sekitar pukul 09.30 WIB. Mereka kemudian menuju titik start di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Desa Jatirunggo, Kecamatan Pringapus. Sekitar pukul 10.30 WIB, rombongan memulai petualangan menyusuri sungai.

Namun, sekitar sepuluh menit kemudian, perahu karet yang mereka tumpangi terbalik di tengah aliran sungai. Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy SIK., MSi., mengungkapkan bahwa kejadian tersebut menyebabkan lima penumpang terseret arus. "Saat kejadian, cuaca di sepanjang aliran sungai Tuntang sangat cerah dan arus sungai dalam kondisi normal. Tidak ada peningkatan debit air saat kejadian, namun beberapa jam kemudian, terjadi peningkatan debit akibat hujan di hulu," ujarnya.


Pihak kepolisian dan Tim SAR langsung melakukan pencarian terhadap para korban. Kapolsek Bringin, AKP Sudaryono SH., MH., menyampaikan bahwa korban, Angga Joko, ditemukan kurang lebih 1,5 kilometer dari lokasi perahu terbalik, dalam keadaan meninggal dunia, masih mengenakan pelampung dan helm. "Korban ditemukan oleh salah satu pengunjung wisata Pesona Garda di Desa Candirejo, yang berada di tepi sungai. Saat ditemukan, korban berada di dalam posisi terapung," katanya.

Selain Angga, satu rekan korban bernama Radevka berusia 24 tahun juga terseret arus saat kejadian dan berhasil diselamatkan sekitar 3 km dari titik kejadian. Radevka saat ini dalam kondisi selamat dan telah menjalani pemeriksaan di RSUD Salatiga.


Kapolres menegaskan pentingnya penerapan prosedur keselamatan saat melakukan kegiatan rafting, termasuk penggunaan alat pelampung dan helm, serta memahami kondisi arus sungai sesuai cuaca. "Kami himbau kepada pengelola wisata dan pengunjung agar mematuhi semua prosedur keselamatan. Bagi yang tidak mampu berenang, disarankan untuk tidak ikut dalam kegiatan arung jeram demi keamanan bersama," tegasnya.


Hingga berita ini diturunkan, proses identifikasi dan pemeriksaan terhadap jenazah korban tetap berlangsung. Pihak berwajib juga masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kecelakaan tersebut.(Jk_Zed)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)